Siapakah yang terpenting dalam sebuah keluarga?

Viewed : 159 views

Awal mula dari keluarga adalah pernikahan dua orang yang saling mengasihi dan berjanji bersama dalam susah dan senang, sukacita dan dukacita kehidupan. Terkadang dalam pernikahan itu dianugerahi anak-anak yang memberi nuansa dan tanggung jawab lebih dalam keluarga, terkadang juga tidak, yang tentunya tidak mengubah arti sebuah keluarga.

Tapi setelah adanya penambahan anggota keluarga, apalagi anggota keluarga tersebut adalah anak yang amat didambakan oleh pasangan ini, siapakah yang menjadi terutama dan terpenting dalam keluarga itu?

Anak tentunya akan menjadi pusat dari pasangan ayah dan ibunya. Hal ini juga yang saya dan pasangan lakukan, kami mengutamakan anak terlebih dahulu dibandingkan diri kami sendiri. Apalagi kami cukup lama menantikan anak dalam kehidupan pernikahan kami. Jadi jika saya menjawab pertanyaan di atas, maka saya akan menjawab anak adalah yang terutama dan terpenting dalam keluarga.

Tapi jika ditilik terlebih dahulu, apakah menjadikan anak yang terutama dan terpenting dalam keluarga?  Siapa yang memberikan “hak terutama dan terpenting” itu kepada anak?

Anak adalah yang terutama dan terpenting

Kata “Terutama” dan “Terpenting” artinya menjadi yang pertama dan inti dari sesuatu. Tak heran anak menjadi yang terutama dan terpenting, saat pasangan suami istri mendapatkan anak yang telah lama dinantikannya. Segala sesuatu keputusan diambil untuk kebaikan anak, baik dari kegiatan sehari-hari sampai hari khusus.

Semua perlakuan khusus untuk anak diberikan orang tuanya, dengan pemikiran demikianlah caranya menjadi orang tua yang baik. Tak ada yang salah dengan itu semua, apalagi jika anak masih kecil dan membutuhkan perhatian khusus. Tapi apakah perlakuan khusus ini terbatas atau tidak terbatas?

Perlakuan khusus terbatas dan tak terbatas

Perlakuan khusus terbatas dan tak terbatas sangat berbeda, perlakuan khusus terbatas memiliki kadaluarsa, sedangkan yang tak terbatas berarti selamanya. Contohnya perlakuan khusus yang disuapi saat makan, dimandikan, dan lainnya, semua itu akan berakhir saat anak belajar makan dan mandi sendiri.
Perlakuan khusus terbatas juga membatasi antara kepentingan anak mana yang harus didahulukan daripada kepentingan orang tua. Adanya batasan yang jelas, antara kepentingan anak yang harus didahulukan yang bagaimana dan kepentingan orang tua yang seperti apa. Disini saya mengamati saat kebutuhan anak masih sangat kecil dan menangis meminta makan atau minum di pagi hari, sebagai ibu, tentu saya mendahulukan anak, sehingga bisa jadi siang hari saya baru selesai mandi, makan dan menata diri (jika sempat). Kemudian saya menyadari bahwa mengutamakan anak terus menerus, membuat saya memiliki emosional yang terganggu dan tentu tidak baik untuk saya dan anak. Maka diputuskan, anak bayi juga tetap harus belajar menyesuaikan waktu orang tuanya.
Contohnya, jika anak bangun terus di saat malam, baik minta makan atau minta minum susu, tentu karena siangnya banyak tertidur. Maka saya biasakan anak dengan jam siang, membangunkannya, mengajak beraktifitas dan bermain jika perlu. Intinya mengajarkan anak untuk beradaptasi dengan kebiasaan orang dewasa.

“Siapkanlah diri ibu dengan baik, sebelum mengasuh anak.” Yang dimaksud kutipan ini bukan berarti totalitas penuh dari seorang ibu untuk melayani anaknya sampai melupakan kepentingannya sendiri. Tapi lebih kepada persiapkan mental dan diri Ibu, yang artinya Ibu sudah bersiap (sudah mandi, sudah makan, sudah memakai riasan cukup jika perlu) sebelum mengasuh anak. Karena kesehatan mental seorang ibu lebih utama, utamakanlah ibu terdahulu. Sebab ibu yang bahagia, keluarga akan bahagia.

Peranan ayah juga penting, saat ia bekerja di luar rumah, ayah tentu ingin dihargai walau hanya dengan segelas kopi atau teh untuk menemaninya di pagi hari sebelum ke berangkat bekerja atau di rumah saat tiba setelah bekerja. Ayah dituntut peranan untuk dapat membantu merawat anak juga saat pulang kerja dan saat libur

Yang terpenting dalam keluarga

Sejak awal yang dimaksud dengan keluarga adalah sepasang suami istri yang telah berjanji di depan Tuhan untuk membina rumah tangga bersama, dalam suka dan duka, dalam sedih dan senang, dalam miskin dan kaya, serta dengan anak atau tidak ada anak. Saat sebuah keluarga menganggap pasangan lebih penting dan demikian juga sebaliknya, maka ada KASIH diantara mereka. Mereka sama-sama berjalan menuju Kasih dan disatukan dengan Kasih. Jadi sudah tahukah kamu siapa yang terpenting dalam keluarga?