Hidup Penuh Semangat dengan Gairahku sebagai Penuntunku

Viewed : 42 views

Seringkah kalian merasakan begitu banyaknya orang sukses yang dengan ‘mudahnya’ mencapai apa yang diinginkan mereka? Mudah? Benarkah mudah?

Tentu saja tidak mudah, karena semua memerlukan usaha dan selalu menghadapi rintangan. Bedanya adalah bagaimana cara kita memandang rintangan , masalah dan usaha itu.

Hal diatas itu terus harus diulang-ulang dan diingat oleh saya, kerap sekali saya jatuh dan perlu ‘waktu’ untuk bangun.

Membaca buku Life Lesson yang ditulis oleh para pengarang Chicken Soup for the Soul yakni; Jack Canfield, Mark Victor Hansen, Jeana Gabellini. CPPC dan Eva Gregory. CPPC,  yang saya beli di Gramedia dan diskon 30% juga;) saya kembali tertantang dalam mewujudkan keinginan yang paling saya inginkan.

Dan terus mengingat-ingat gairah ketika kemenangan itu pernah saya alami. Itulah yang memacu saya.

Pada buku Lesson Life 1 di bagian latihan 1 yang baik untuk diterapkan adalah untuk men-set goal kita, dengan menuliskannya di secarik kertas atau surat yang pastinya akan kita baca lagi setelah setahun kemudian, untuk kita lihat dan kita ingatkan, apakah sudah mencapai semuanya itu?




Ada beberapa yang menyimpannya bersama hiasan Natal yang pasti selalu dibuka setahun sekali. (Good idea)

Tulislah di Jurnal Kemakmuran kita setiap hasrat, tujuan, pencapaian yang ingin dicapai, dimiliki atau menjadi di masa hidup kia. Tulislah semuanya itu dan pasti ide-ide akan muncul. Tuliskan saja semuanya, mau yang konyol atau yang ‘tidak mungkin.’ Dengan melakukan semuanya itu tanpa sensor, maka kita akan “out of the box” dan mengembangkan pikiran kita.

Mari teman, kita capai impian yang kita inginkan. Hidup hanyalah sementara, menyesal akan terus kita bawa jika tidak melakukan apa yang kita maui.