Cara Menghilangkan Pikiran Negatif yang Berkeliaran di Kepala

on
Viewed : 53 views

Sudah seminggu saya kembali dari kampung halamanku, tapi beban dan pikiran negatif tetap bergelayut di pikiran. Malam ini chat announcement kembali berdenting, berita Papa kembali masuk ke rumah sakit setelah 5 hari berada di rumah setelah kepulangannya dari Rumah Sakit yang pertama. Membacanya membuat perasaan yang tidak karuan bermunculan dalam diri saya. Banyak pertanyaan dalam diri saya, yang menanyakan kok bisa? Apakah hanya karena kesepian? Atau Papa akan meninggal? Saya menapik pikiran negatif, ” STOP! Cukup Sudah!” Saya menyadari ini suatu kondisi yang tidak sehat untuk jiwa dan tubuh saya. Pikiran negatif ini harus segera ditangani, saya harus menemukan cara menghilangkan pikiran negatif ini.

Tapi pikiran negatif ini susah dihentikan dan banyak berseliweran dalam pikiran bukan hanya itu saja tapi lebih banyak lagi. Perkataan-perkataan yang menuduh sebagai anak yang tidak berbakti, jari-jari saudara-saudara yang menunjuk dan menyudutkan mengatai, bahkan rangkaian percakapan akan datang yang muncul berletusan di dalam pikiran. Saya terdiam terus selama pikiran itu berlalu-lalang di dalam otak ini, saya tertekan oleh karena saya sendiri.

Tertidur dalam keadaan pikiran aktif yang serba negatif, membuat saya terbangun dengan lelah. Pikiran itu masih ada dan bercokol hangat, serta kembali aktif bersamaan dengan saya membuka mata. Saya tetap melakukan apa yang menjadi tugas sebagai ibu di pagi hari itu. Menyiapkan makanan untuk seluruh anggota rumah dan mengatur untuk kesiapan menjalani hari. Setelah semua itu selesai, dengan baju daster kumuh, saya ambil waktu sendiri di kamar untuk berdoa.

Keputusan berdoa yang saya ambil juga tidak lepas dari tuduhan di kepala saya sendiri. Pernyataan di pikiran yang menyatakan bahwa berdoa tidak penting, yang lebih penting adalah bertindak, berubah menjadi tuduhan betapa munafiknya saya, saat saya memutuskan untuk tetap berdoa.

Saya mengetahui kelemahan yang ada pada diri sendiri, yaitu bukan kelemahan fisik yang bisa dipandang, tapi pada kelemahan pikiran dan yang ada di dalamku. Bukan suatu kebanggaan ketika dalam usia yang menjelang 50 tahun saya masih belum menemukan jati diri. Dan itu semua bukan karena kemalasan tapi lebih kepada peperangan dalam diri. Banyak yang memberi saran mengenai cara menghilangkan pikiran negatif, dari mencari kesibukan sehingga tidak ada waktu untuk memikirkannya sampai pergi berlibur, staycation atau self healing yang ramai di media sosial. Semua itu tiada guna, hanya memberikan sesaat saja. Tapi disaat sendiri pikiran negatif itu akan datang lagi dan hanya bisa menangis dalam hati dan meringkuk tidak percaya diri. Dan saat sendiri itu bisa terjadi kapan dan dimana saja, seperti di kamar mandi, saat memasak, saat mencuci piring atau bahkan saat menonton TV.

Sebagai orang yang lemah, saya menemukan cara menghilangkan pikiran negatif melalui Sumber Kekuatanku, Batu Karangku yang Teguh dan Andalanku dalam Tuhan Yesus Kristus yang telah menyelamatkan dan menebusku dari seluruh dosa-dosaku. Dia yang Maha Kudus dan Maha Pengasih menyatakan betapa Ia amat mengasihiku dan berjanji selalu menyertaiku dalam segala hal. Hanya Tuhan saja yang mengenal aku sejak aku dibentuk di dalam kandungan ibu, hanya Tuhan mengenal kekuranganku, mengetahui dosa dan salahku yang tersembunyi, tapi Ia tetap menghibur dan memberikan ketenangan dan kekuatan dalam diri saya. Dalam segala dosa dan kekuranganku, aku tetap istimewa dan disayang oleh Tuhanku.

Di dalam Efesus 6:12, Paulus mengatakan, bahwa: “…Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”
Mengetahui ini semua, saya menyadari bahwa Iblis sangat ingin agar saya tidak melakukan apa yang dikehendaki oleh Tuhan dalam hidupku demi Rancangan-Nya yang Kudus. Maka Iblis dan sekutunya itu berencana besar dan berusaha keras untuk menang dengan menanamkan tuduhan-tuduhan, tudingan-tudingan dan pemikiran-pemikiran negatif untuk menjauhkan saya dari melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Allah kehendaki.

Perasaan yang dirasakan saya, juga dirasakan oleh banyak anak Tuhan lainnya di dunia ini. Bukan hanya sekarang tapi sejak dahulu kala sudah terjadi. Hal ini juga yang diperingatkan oleh Paulus, agar kita selalu bersiap melawan di Efesus 6:13 tertulis: “…Ambilah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.”

Tuhan menginginkan saya untuk menang dari pertarungan ini. Ia yang Maha Mengetahui telah menuliskannya dalam Alkitab. Tuhan ingin saya berdiri tegap dalam menghadapi ini, seperti yang tertulis dalam Efesus 6:14-17, yaitu: “Jadi berdirilah tegap, dan berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil Damai Sejahtera; dalam segala hal pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memandamkan semua panah api dari si jahat. Dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala dia dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.”

Cara untuk menghilangkan pikiran negatif hanya bisa dengan Firman Tuhan dan Hidup dalam Tuhan. Sama seperti halnya Yesus yang melawan Iblis dengan Firman Tuhan, Iman, Kebenaran dan Kekuatan Roh Kudus, demikian jugalah aku yang lemah ini, diperkuat oleh Tuhanku yang Maha Kuat untuk melawan segala tipu muslihat Iblis dalam hidupku. Dan biarlah kehendak Tuhan terjadi dan menang dalam hidupku.

Pikiran negatif itu tetap muncul, tapi saya mengenalinya sebagai usaha si Jahat Iblis. Jika pikiran negatif itu muncul lagi, saya  lawan dengan berdoa, dengan Firman Tuhan dan mengisi kepala ini dengan lagu puji-pujian, hal-hal baik yang menyenangkan hati Tuhan. Mari bersama-sama menjadi pemenang Dalam Nama Tuhan Yesus.