Under the Same Sun

Viewed : 45 views

Helaan nafas, dada yang merasakan sesak jika memikirkannya walau sejenak. Hati bertanya mengapa?

Pernah merasa hal seperti ini? Dimana rasa benci, rindu dan juga keheranan seakan ingin bertanya ‘mengapa kamu melakukan ini?’

Seorang memberitahukan pada saya hanya waktu yang dapat menyembuhkan itu semua, ketika saya bertanya pernahkah merasakan sakit sekali hati ini? jika mengingat kejadian yang menyedihkan hati. Ia katakan,”Ya, seperti tidak mau hidup berbagi matahari dengannya.”

“Tapi hanya waktu yang dapat menyembuhkannya, juga berdoa terus pada Tuhan Yesus. Karena siksaan yang diterima-Nya saat itu ketika menuju penyaliban dan puncaknya pada saat penyaliban hingga mati adalah melebihi segala-galanya dibandingkan yang kamu dan kita semua alami.”




“Dengan hanya melihat terus kepada Yesus, kamu akan lebih baik. Sambil terus berbuat baik pada yang menyakiti kamu. Seperti nya kamu akan memberikan bara api menumpuk terus di kepalanya..”

Sudah hampir 3 tahun lamanya, hubungan persaudaraan kandung aku dengan kakak yang paling dekat dengan ku menjadi dingin dan kaku. Diawali dari hutang yang lama tidak dibayarkan, dan pembicaraan tidak mengenakkan mengenai keluarga ku oleh nya di depan orang tua ku, yang tidak pernah kusangka bahwa ia akan berkata seperti itu dan tidak mengenal dan mengasihiku.

Sakit, rindu dan takut tercampur disini (menunjuk ke hati), hutang sudah terbayarkan 5 bulan kemudian sejak saat itu terjadi, tapi hubungan kami tidak lah kembali…

Uang menjadi lebih kental daripada darah, malu dan gengsi lebih berkuasa dari kasih, hanya doa dan harapan yang bisa aku panjatkan pada Tuhan. Semoga ia memaafkan aku yang terlambat membayar hutangku, yang telah menyinggung hatinya. Tuhan selalu memberkati ia dan keluarga nya. Aku telah memaafkannya, karena aku tahu Tuhan saja memaafkan bagaimana mungkin aku tidak.

Tuhan tolong aku…