Cara Mengatasi Overthinking

on
Viewed : 111 views

Overthinking atau berpikir berlebihan adalah penyebab terbesar dari kecemasan yang mengakibatkan ketidakbahagiaan yang bisa berkelanjutan. Ada berbagai macam cara untuk menjadi overthink, saat masa lalu mengulik, dengan cara memainkan skenario yang terus berulang-ulang di kepala. Tanpa disadari dahi mulai berkerut, pikiran menjadi negatif, tubuh menjadi sakit.

Overthink juga menyebabkan tersendatnya rejeki orang yang bersangkutan. Beberapa menghubungkannya dengan karma dan chi, tapi memang pada dasarnya jika overthink di satu masalah dan selalu berputar dimasalah tersebut, tentu saja selain membuang waktu yang berharga, juga mengalihkan diri dari pekerjaan yang efektif, menyedot banyak energi dan menghambat kreativitas, sehingga berdampak pada keuangan pada akhirnya.

Pada akhirnya cara yang sehat untuk mengatasi overthink yang cukup diramu dengan 8 cara ini:

1.Membingkai pikiran dengan positif
Berbeda dengan toxic positivity yang mengupayakan berpikiran positif dan menentang hal negatif, dengan membingkai pikiran dengan positif, orang tetap menerima segala emosi negatif, seperti; sedih, kecewa dan takut, tapi mengajak orang untuk meng-evaluasi kemungkinan titik pandang dari situasi tersebut.
Untuk melatih membingkai pikiran dengan positif cobalah berpikir masalah yang ada di pikiran bukanlah masalah yang sesungguhnya
99% bahaya disebabkan kepalamu, otakmu, pikiranmu.
1% bahaya disebabkan oleh kenyataan yang terjadi dan hasilnya.
Seringnya masalah di pikiran bukanlah masalah yang sesungguhnya, hanya caramu berpikir mengenai masalah.
Pikiran kadang akan merangkai skenario yang merupakan gambaran dari rasa ketidakpercayaan diri, ketakutan dan kekhawatiranmu.
Maka sangat penting untuk mengeavaluasi pikiranmu sebelum menerima dan mempercayainya, karena dalam keadaan emosional tinggi, pikiranmu akan memberitahukan cerita yang tidak benar.

2. Tulis semua mengenai pikiranmu, lalu alihkan dirimu sendiri selama 24 jam
Saat otak mendeteksi konflik atau bahaya, otak akan membangun sistem alarm yang akan mati dengan sendirinya untuk melindungi diri.

Dan menuliskan semua perasaan yang dirasakan, lalu menunggu 24 jam atau hanya beberapa jam saja sebelum melakukan tindakan impulsif.

3. Jawaban dalam keheningan dan waktu
Sesungguhnya, hampir sebagian besar masalah di pikiran tidak bisa dipecahkan dengan dipikirkan berlebihan, justru terpecahkan dengan dipikirkan sedikit sudah cukup.
Jawaban dari masalah di pikiran itu ada dalam keheningan, dalam diam, dalam sejenak waktu dengan pikiran yang jernih.
Jika masalah tidak bisa dipecahkan, berhenti berusaha untuk memecahkannya.

4. Berlatih bersyukur secara spesifik
Ilmu psikologis mengakui bahwa dengan bersyukur meningkatkan kebahagiaan. ini bisa membantu mewujudnyatakan segala masalah dan frustasi dengan apa yang dicintai, hal ini membantu menghubungkan suatu hal yang lebih besar dari diri sendiri.

Mulai bersyukur dari hal kecil, sperti; “Saya bersyukur dengan kesehatan saya”, “Saya bersyukur bangun pagi ini tanpa sakit di punggung”, “Saya bersyukur bisa berolahraga hari ini”. Bersyukur lebih baik daripada menolak diri sendiri, dan menganggap diri tidak layak untuk semua kebaikan yang dimiliki.
Alih-alih berpikir berlebihan mengenai penolakkan diri (Self-rejection), bersyukurlah dengan yang ada.

5. Ajukan pertanyaan penting
Saat mulai meragukan dan mengkritik diri sendiri untuk kesalahan masa lalu atau banyak masalah bermunculan, tanyakan pertanyaan penting ini kepada dirimu sendiri:
“Keadaan mulai menantang saat ini, saya mulai lepas kendali dari apa yang harus saya lakukan dan kerjakan. Apakah saya bisa mengubah masa lalu atau mempengaruhi masa depan dengan yang saya lakukan?”
Jika jawabannya Ya, take action, lakukan sekarang.
Jika jawabannya Tidak, let it go, berdamailah dan lepaskan
Hanya 2 jawaban itu saja Take Action or Let It Go, diluar dari itu berarti menyakiti diri sendiri.

6. Kekuatan Saat ini
Kamu tidak akan membuat masa depan yang lebih baik dengan memikirkan berlebihan.
Kamu tidak akan menjadikan masa lalu lebih baik dengan memikirkan berlebihan.
Yang kamu miliki adalah SEKARANG, Saat Ini.
Dan yang bisa kamu lakukan adalah belajar dari masa lalumu dan menjadikan baik masa depanmu.

Berdamai dengan masa lalu, relakan hari esok, tapi raih hari ini.
(Make peace with yesterday, let go of tomorrow, grab hold of now)

7. Penerimaan adalah damai
Sebesar apapun kekhawatiranmu tidak akan mengubah masa depan, sebesar apapun penyesalanmu tidak akan mengubah masa lalu.
Damai didapatkan dari penerimaan:
Menerima ketidaksempurnaan
Menerima ketidakpastian
Menerima yang tidak bisa dikendalikan
Dalam penerimaan ini, tidak harus sejalan dengan pemahaman, toleransi, atau melupakan. Tapi jika ingin kedamaian, kamu harus menerimanya.

8. Sehat dimulai dari pikiran
Kamu bisa pergi ke gym, makan makanan sehta, berlatih yoga, minum air dan minum vitamin, tapi jika kamu tidak menghadapi pikiran negatif yang ada di kepalamu, maka kamu tidak benar-benar sehat.
Kesehatan tidak bisa diukur dengan timbangan, dengan besarnya otot atau dengan panjangnya lingkar pinggang.
Kesehatan yang sebenarnya diukur dari kualitas pikiran dan kedamaian pikiran. Sehat dimulai dari pikiran.