5 Hal yang Harus Dilakukan Orang Tua untuk Mendidik Anak

Viewed : 122 views

Anak-anak akan selalu meniru contoh terdekat yang ada, dan orang tua adalah contoh yang paling sering dilihat oleh anak. Tiap saat anak akan memperhatikan gerakan kita, sebagai orang tua, dan reaksi kita ketika mendengar atau menghadapi sesuatu, juga perkataan dan cara kita berjalan. Contoh yang baik dari orang tua akan mendidik anka hal yang sama, yaitu kebaikan.

Baru-baru ini saya melakukan kesalahan, saya mengatakan ‘kampret’ ketika kesal pada sesuatu. Saya terkejut kal mendengar anak yang bungsu kami mengatakan ‘kampret’ saat ia menceritakan perlakuan teman sekolahnya.



Saat itu saya sadar bahwa saya telah memberikan contoh buruk dalam mendidik anak. Segera saja saya menjelaskan pada anak bahwa kat-kata tersebut tidak pantas diucapkan darinya dan juga bahwa saya telah memberikan contoh yang salah. Pada titik inilah saya sebagai orang tua harus mengubah perilaku saya, terutama di depan anak-anak.

Anak-anak menyerupai spons yang menyerap segala cairan yang ada, maka cairan terbaiklah yang akan kami berikan kepada mereka agar mereka bertumbuh menjadi anak penuh norma dan tata krama.

Contoh tersederhana adalah tingkah laku terhadap pasangan hidup kita, baik pasangan suami atau istri. Hal-hal yang dilakukan orang tua di depan anak yang dapat mendidik anak menjadi pribadi yang baik dan didambakan oleh orang tua.



2. Bertanggung jawab dan Bijaksana

Picture 2 of 5

Menikah untuk sekali dalam hidup baik dalam suka maupun duka, miskin atau kaya, hingga maut memisahkan adalah konsep sebuah keluarga yang diinginkan dari setiap pasangan yang menuju lembaga pernikahan. Menghabiskan sisa hidup bersama, memiliki komunikasi yang penuh makna, tertawa lepas seperti ketika masa pacaran, sambil tetap dapat menikmati film di bioskop. Terlihat menyenangkan dan mudah, bukan?

Tapi bagaimana jika pasangan berbeda 180 derajat? Pasangan yang satu dingin seperti Ratu Es, sedangkan pasangan yang lainnya panas seperti Raja Api? Atau pasangan yang satu suka belanja, sedangkan pasangan yang lainnya gemar berhemat? Rumah tangga yang akan dibina bisa dipastikan akan seperti kapal pecah dan penuh dengan ketidaksepahaman.

Dalam sebuah penelitian dalam sebuah Jurnal Perkembangan Anak di Kanada mencatat bahwa anak-anak yang orang tuanya lebih banyak berdebat, cenderung memiliki rasa tidak aman, gelisah dan memiliki masalah mental, seperti depresi, cemas dan bermasalah dalam perilaku di kemudian hari. Karena pada saat anak-anak menyaksikan orang tuanya bertengkar, baik itu pertengkaran emosional maupun kekerasan fisik, akan mempengaruhi rasa aman dan kestabilan mereka.

Mungkin pertengkaran tidak bisa dihindari, namun biasakan mendiskusikan dengan kepala dingin dan logika tiap masalah dalam rumah tangga. Sehingga anak-anak dapat melihat bahwa setiap hubungan akan memiliki beberapa konflik, namun konflik tersebut sebaiknya diselesaikan dengan sopan dan konstruktif.





Sumber: ebay