Cara Memilih Ikan Salmon yang Baik

Viewed : 121 views

Ikan Salmon dengan warna daging yang kemerahan, dan penuh nutrisi itu memang enak untuk dimakan mentah maupun dipanggang. Namun sama seperti daging sapi, daging ikan salmon baik rasa, lemak dan nutrisinya tergantung dari asal ikan tersebut dan bagaimana kehidupan ikan tersebut.

Berikut adalah beberapa perbedaan ikan salmon yang ada di pasaran yang dapat menjadi acuan cara memilih ikan Salmon yang baik.

Warna ikan Salmon
Ciri_Ikan_Salmon_yang_Baik_610




Seperti yang kita ketahui, makin banyak kita makan yang penuh warna (alami) maka makin lengkap vitamin dan nutrisi yang didapat. Hal ini juga berlaku dengan Salmon.

Pada gambar Salmon yang di sebelah kiri adalah ikan Salmon Sockeye liar yang ditangkap di Alaska. Sedangkan pada gambar Salmon sebelah kanan adalah Salmon yang berasal dari peternakan.

Salmon memang seharusnya berwarna kemerahan seperti salmon sockeye menyehatkan dengan warna kemerahan segar, berbeda dengan salmon yang berasal dari peternakan yang terlihat pucat.

Warna kemerahan pada salmon yang baik itu dikarenakan oleh astaxanthin, sebuah molekul merah terang yang biasanya ditemukan dalam ganggang, plankton dan krill.

Astaxanthin memiliki banyak kegunaan, diantaranya:
1. Antioksidan yang kuat dan anti inflamasi
2. Meningkatakan aliran darah
3. Melindungi mitrokondria dengan memperkuat membran seldengan menjaga oksigen tidak keluar, yang memungkin terjadinya kerusakan.
4. Menguatkan produksi enerji mitokondria
5. Meningkatkan daya tahan keuatan samapi 50% lebih, bila digunakan sebagai suplemen seperti Salmon Omega 3.



Salmon liar memperoleh asthaxanthin dari pola makan mereka, yang selalu memakan plankton yang banyak mengandung asthaxanthin, terutama Salmon Sockeye.

Sedangkan ikan Salmon yang diternakan, hanya memakan pelet yang tidak banyak mengandung asthaxanthin, sehingga peternak ikan Salmon menanmbahkan Asthaxanthin sintetis ke dalam makanan mereka. Sayangnya, Astaxanthin sintetis ini berasal dari perusahaan petrokimia seperti batubara yang dibuat secara kimiawi.

Pakan ikan ternak dan minyak dari ikan yang diternak lebih beresiko terkontaminasi dioxin dan merkuri.

Beberapa tahun terakhir para peternak ikan salmon telah mencoba untuk mengurangi kontaminasi logam berat dengan mengganti makanan ikan dengan tepung ikan dengan kandung kedelai, protein jagung dan minyak sayur. Namun muncul masalah lainnya, yaitu merosotnya produksi daging ikan salmon yang diternak, karena salmon memang tidak dimaksudka untuk memakan kedelai dan jagung. Ditambah lagi peternak ikan salmon harus memberikan antibiotik ke ternak ikan salmon mereka untuk menjaga kesehatan ikan.

Akibat dari mengkonsumsi minyak nabati, membuat ikan salmon yang hidup di penangkaran mengalami penurunan kandungan lemak omega 3 yang dapat memicu munculnya racun dalam kandungan ikan salmon ternak.



Kandungan merkuri dalam ikan salmon

FDA (Food and Drugs Administration) dan EPA (Environmental Protection Agency) telah mempelajari kontaminasi merkuri pada ikan dan salmon liar. Mereka menganggap salmon liar aman dikonsumsi tiap hari dibandingkan ikan salmon yang hidup diternak.

Aneka jenis ikan salmon liar

Salmon sockeye, merupakan jenis ikan salmon yang paling banyak mengandung asthaxanthin, kolesterol dan vitamin D, karena salmon sockeye lebih banyak memakan plankton. Sehingga salmon jenis sockeye ini tidak bisa hidup di penangkaran atau diternak. Salom sockeye hanya bisa hidup liar di alam bebas.

Salmon Chinook atau Raja Salmon, memiliki kandungan omega 3 2 kali lipat lebih banyak dibandingkan salmon lainnya. Ikan Salmon chinook yang biasanya hidup di laut dalam membuat ekstrak omega 3 tetap hangat. Tidak seperti ikan salmon sockeye, ikan salmon chinook ini dapat diternak, jadi selalu berhati-hati dalam membeli, dan pastikan Salmon yang Anda beli adalah salmon liar, untuk kebaikan Anda.

Salmon pacific coho, merupakan sumber omega 3 terbanyak ketiga setelah jenis sockeye dan chinook. Salmon Coho juga memiliki kandungan vitamn D.

Sumber