Mengapa Mengeluh saat Kamu Mengaku Percaya?

Viewed : 57 views

Pada Roma 8 : 18 – 30 dibahas ada 3 keluhan yang kerap datang pada orang percaya, dalam suratnya itu Rasul Paulus membahasnya seperti berikut ini:

1. Roma 8 : 18 – 22


18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
19 Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.
20 Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,
21 tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.
22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin.

Dikatakan bahwa seluruh ciptaan mengeluh dan menantikan Anak Allah dinyatakan. Sekali lagi saya ulang, bahwa seluruh ciptaan mengeluh, jadi ingatlah bahwa kamu tidak tidak sendiri, bukan hanya kamu yang mengeluh melainkan seluruh ciptaan, sebab seluruh ciptaan itu menderita dan mengeluh. Sejak manusia jatuh dalam dosa pertama kali, maka seluruh ciptaan juga turut jatuh dalam dosa, mengalami kesusahan dan derita kehidupan.
Dan semua ciptaan juga menantikan saat dimana Yesus datang kedua kalinya dan dinyatakan sebagai Anak Allah.




2. Roma 8 : 23 – 25


23. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
24 Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?
25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

Ingat! kamu mengeluh mengenai kelemahan dalam relasi dengan saudara atau rekan, keluhan dalam seksualitas, keluhan dalam keuangan dan lain-lain. Bahkan Hamba Allah seperti Rasul Paulus pun tidak terlepas dari keluhan mengenai derita dalam tubuhnya.
Sebenarnya mengapa manusia mengeluh?
Mari kita telaah, jika kamu yang telah mencicipi naik mobil ber-AC yang nyaman, tiba-tiba harus beralih ke mobil yang tidak ber-AC, apa yang kamu rasakan? tidak nyaman, bukan? Kemudian kamu pasti mengeluh.

Mengeluh mengenai kehidupan karena kita telah merasakan kenikmatan surga.  
Allah Bapa yang telah mengutus Anak-Nya, turun ke dalam dunia dan turut merasakan kesusahan manusia dengan menjadi manusia. Tuhan kita Yesus Kristus sangat mengerti mengenai kesusahan dan permasalahan manusia.

Oleh karena itulah kamu dan saya hendaknya juga seperti Yesus, yang telah turun ke dunia, meninggalkan segala keindahan surgawi dan berani untuk menderita guna menebus manusia karena kasih-Nya yang besar dan Ia mengerti semua kesusahan dan masalah manusia di dunia. Jadi, jika kamu ingin mengkritik seseorang atas perbuatan dan tindakannya, maka sebaiknya kamu belajar dari Yesus, dengan menempatkan dirimu pada orang itu dan merasakan kesusahan dan penderitaannya. Daripada mengkritik, lebih baik kamu menangis kepada Bapa di surga dan mendoakan orang itu.

Seperti itu juga lah yang kita lakukan kepada orang di sekeliling kita, pasangan kita, anak kita, orang tua kita, saudara kita, teman kita, rekan kerja kita, bahkan pembantu kita, dengan menempatkan diri pada posisi mereka dan mendoakan mereka. Sebab kita semua sama-sama menderita, sama-sama merasakan sakitnya bersalin dan semuanya itu akan berakhir saat kedatangan Yesus ke-dua kalinya dan juga merupakan awal dari sesuatu yang kekal.




3. Roma 8 : 26 – 30

26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
28. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Tertulis bahwa Roh Kudus yang merupakan penghibur bagi orang percaya, juga mengeluh dan Roh Kudus turut berdoa kepada Allah dengan keluhan yang tidak terucapkan. Sebab ada saat-saat dimana kita tidak bisa berdoa, karena masalah kehidupan yang membuat terpuruk, namun pada saat-saat itulah Roh Kudus mengerti dan mendoakan kita.

Oleh sebab itulah janganlah kamu merasa sendirian dalam menghadapi masalahmu dan janganlah sedih sebab Tuhan menyelidiki hati dan tahu apa yang ada dipikiran kita dan apa yang kita perlukan. Tuhan kita tidak tinggal diam, Dia selalu bekerja, dalam doa Tuhan bekerja terutama doa dari orang percaya, dan terlebih-lebih lagi Roh Kudus juga mendoakan kita.

Pada ayat 28 tertulis “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Maka ingatlah keadaan kamu dan saya yang sekarang tidaklah paten untuk selama-lamanya, semuanya bisa berubah untuk kebaikan bagi kamu dan saya yang mengasihi Allah.

Ditentukan ————> Dipanggil —————> Dibenarkan —————> Dimuliakan
   sebelum                                                                         setelah                                     saat
   dunia                                                                            mengaku                              kedatangan
 dijadikan                                                                         percaya                            Yesus kembali

Kita yang sudah Ditentukan dari semula dan Dipanggil untuk serupa dengan anak-Nya, Yesus, dan kita sudah Dibenarkan, maka semua orang percaya juga akan mengalami kesulitan, kesusahan dan masalah agar semakin serupa dengan Yesus, hingga akhirnya kita Dimuliakan saat kedatangan-Nya.

Kamu tahu, bukan? Bahwa pada saat  kita Dibenarkan dan kita akan mengalami banyak pencobaan dan masalah, karena pada saat itulah proses untuk menjadi serupa dengan Yesus berjalan.

Langkah terbaik dalam menjalani hidup adalah dengan berdoa, dan bertanya kepada Tuhan mengenai apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup ini? Apa yang Tuhan mau kamu dan saya lakukan…

Sampai saat ini Tuhan belum selesai dengan rencananya dalam hidup kita, sampai saat ajal datang. Dan pada saat kamu dan saya masih hidup dari usia muda walaupun usia tua  akan selalu lakukan kehendak Tuhan.

Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata, “ Aku berdoa agar sukacitamu penuh.” Karena perihal “Sukacita” ini yang kerap dilupakan oleh orang Kristiani saat ujian, pencobaan dan badai kehidupan datang.




Teruslah bersukacita walau keadaan ‘kacau balau’, namun bersukacita bukan untuk keadaan yang susah, tapi bersukacita sebab nama kamu dan saya telah tercatat di surga, bersukacita sebab penderitaan hidup ini hanya sementara dan kita aman dalam tangan Tuhan Yesus.

Kegagalan masa lalu tidak bisa menghalangi Berkat dan Pekerjaan Tuhan dalam hidupmu.

Ulasan ini diberikan oleh Pak Titus GRII BSD dalam Persekutuan Wanita 28 November 2017.