Peran Orang Tua Dalam PR Anak

Viewed : 46 views





Saat ini, menjadi orang tua bukan hanya bertanggung jawab untuk mencari nafkah dan mendidik anak di rumah saja. Seperti salah seorang teman yang berpendapat bahwa “Saat ini bukan hanya anak yang bersekolah tapi, para mama juga.”
Hal ini bisa jadi karena 2 hal, yaitu; tugas sekolah dan pelajaran sekolah yang bertambah tingkat kesulitannya dibanding pendidikan di jaman dulu (jaman kita sebagai anak) dan keinginan orang tua agar anaknya memperoleh nilai yang baik sehingga memperoleh pendampingan berdasarkan masa kecilnya dahulu. Tapi apapun alasannya, pendapat teman saya itu adalah benar.

Tugas sekolah yang makin banyak membuat anak perlu bimbingan orang tua dalam menyelesaikannya.

Tugas sekolah, baik berupa PR dan tugas ekskul yang diselesaikan di rumah ataupun di sekolah setelah jam pelajaran, dapat menjadi alat untuk:

1. Orang tua dan wali mengetahui apa yang tengah anak-anak pelajari di skeolah
2. Orang tua dan wali mempunyai alasan dan bahan untuk membicarakannya di sekolah dengan guru yang bersangkutan.
3. Memberi kesempatan bagi guru untuk mendengar dari sisi orang tua mengenai hal yang dipelajari anak-anak di sekolah.

Oleh hal diatas perlu hubungan yang baik antara orang tua, anak-anak didik, guru dan sekolah, agar anak-anak didik dapat termotivasi, bersemangat dalam menambah prestasi secara akademik dan non-akademik. Serta membuat pihak sekolah makin memahami tiap budaya, sosial ekonomi dan latar belakang pendidikan dalam tiap keluarga anak didik.

Apa saja peran orang tua dalam PR anak :

1. Orang tua berinteraksi dengan anak dan guru mengenai PR, sehingga anak dapat memiliki kemajuan dalam pendidikan .

2. Meningkatkan secara fisik dan emosi kemampuan anak dalam mengerjakan dan menyelesaikan PR, dengan cara-cara sebagai berikut:
– Menentukan waktu untuk mengerjakan PR
– Tentukan aturan-aturan ketika mengerjakan PR
– Membantu anak dalam menentukan waktu, ruangan dan bahan-bahan yang diperlukan dalam PR

3. Antisipasi ketidakpahaman dalam mengerjakan PR, dengan:
– Memonitor proses pengerjaan PR
– Selalu memotivasi anak ketika berhasil atau gagal dalam tugas sekolah mereka.

4. Sikap orang tua dalam menanggapi prestasi anak
– Beri penghargaan atas usaha anak dalam menyelesaikan dan mengerjakan dengan benar dalam tugas sekolah mereka
– Mendukung segala prestasi yang anak raih
– Ulas kembali dan cek PR anak




5. Terlibat dalam proses tiap PR anak
– Membantu, menjadi teladan, bekerja sama dengan anak dalam mengerjakan PR
– Mengajarkan anak secara langsung dengan tersruktur, dimulai dengan fakta, asal jawaban, latihan dan tanya jawab (jika hafalan)
– Mengajarkan anak secara langsung dengan cara yang informal atau santai, dan membiarkan anak yang memimpin dan mengambil keputusan.

6. Terlibat dalam proses diskusi untuk meningkatkan pemahaman anak dalam menyelesaikan PR.
– Menunjukkan model atau contoh dalam proses belajar yang tepat.
– Mendiskusikan pemecahan masalah
– Mambantu anak memahami konsep dari materi yang diajarkan

7. Terlibat dalam membantu anak belajar metakognitif, yang berarti mendidik anak untuk dapat memiliki kemampuan untuk berpikir sendiri melalui sebuah proses dan mengatur pikiran tersebut untuk mencapai yang diinginkan anak.
Dapat dilakukan dengan:
– Mendukung anak untuk mengatur dan menyusun strategi untuk diri sendiri, bertanggung jawab secara pribadi dalam proses pekerjaan dan hasil.
– Membantu anak mengatur pemikiran secara pribadi dalam mengerjakan tugas atau PR
– Mendorong anak untuk fokus dan memonitor diri sendiri
– Mengajari anak mengatur emosi dalam menanggapi PR yang ada

Selamat mendidik anak dalam sukacita.




Sumber 1 | Sumber 2